Senin, 06 Juli 2015

Mimpiku Bersamamu Pak! Bersama Sang Kejora di Tanjungsari



“Ah... anginnya sejuk sekali ya pak! Pantas saja tempatmu selalu rindang dan sejuk membuatku sangat betah berlama-lama disini” sahut Teguh dengan duduk bersila santai.
“Bapak tau, sekarang saya sedang dekat dengan seorang gadis yang sangat istimewa. Baru kali ini saya seperti menemukan hidup saya kembali semenjak peristiwa itu pak” ujar Teguh.
“Gadis itu bernama Kejora, seperti bintang kejora yang selalu bersinar terang, semangat dan riang menghiasi langit malam” cerita Teguh dengan berbinar-binar
“Kata Paijo sih, Ayah Kejora sangat galak, maklum tentara namun itu tak membuat saya mundur, saya bertekad untuk melamarnya pak. Karena saya yakin ia bisa menghidupi hari-hari saya seperti saat saya bersama bapak di kampung” ujar Teguh bersemangat.
“Suatu saat saya akan mengajak Kejora kesini untuk berkenalan dengan bapak, secepatnya pak! Mungkin minggu depan... ah tidak... lusa? atau besok pak! Karena Kejora sedang liburan panjang disini” Teguh berceloteh sambil menikmati angin di bawah pohon akasia.
“Hmmm... Seandainya bapak masih hidup, mungkin bapak akan bangga karena dapat melihat hasil pekerjaan saya yang membuat kampung kita ini semakin subur tanpa kekurangan air dengan  saluran air yang dulu bapak gambarkan. Dan saya minta doa restu untuk meminang gadis cantik ini ya pak” ucapnya sambil mengelus batu nisan yang dihadapannya sambil melihat foto Kejora kekasihnya.
“Maafkan saya pak, andai saya tak terlambat untuk memindahkan bongkahan batu itu, mungkin bapak tak akan terkena runtuhan dan dapat mendampingi saya dalam kemajuan kampung ini” Ujar Teguh sambil mengusap air mata.
“Oke deh pak, hari semakin gelap, saya pamit pulang... Ibu pasti akan khawatir dengan saya. Saya heran dengan Ibu masih menganggap saya sebagai bocah kecil padahal umur saya sudah hampir menginjak kepala tiga, hahahahaa...” tawa Teguh memecahkan kesunyian komplek Makam Desa Tanjungsari.
Dengan langkah santai Teguh meninggalkan makam ayahnya. Dia yakin akan mencapai impian membuat kampungnya menjadi subur setelah dihadapkan kemarau panjang yang membuat para petani sulit untuk memanen hasil padinya dan tentunya meminang gadis impiannya yang tentu saja sangat cantik seperti Laudya Cintya Bella bahkan lebih cantik dari artis yang mulai berhijab itu.

 Malam Sunyi Mengharapkan Lailatul Qadar, 20150707