“Ah... anginnya sejuk
sekali ya pak! Pantas saja tempatmu selalu rindang dan sejuk membuatku sangat
betah berlama-lama disini” sahut Teguh dengan duduk bersila santai.
“Bapak tau, sekarang
saya sedang dekat dengan seorang gadis yang sangat istimewa. Baru kali ini saya
seperti menemukan hidup saya kembali semenjak peristiwa itu pak” ujar Teguh.
“Gadis itu bernama
Kejora, seperti bintang kejora yang selalu bersinar terang, semangat dan riang
menghiasi langit malam” cerita Teguh dengan berbinar-binar
“Kata Paijo sih, Ayah
Kejora sangat galak, maklum tentara namun itu tak membuat saya mundur, saya
bertekad untuk melamarnya pak. Karena saya yakin ia bisa menghidupi hari-hari
saya seperti saat saya bersama bapak di kampung” ujar Teguh bersemangat.
“Suatu saat saya akan
mengajak Kejora kesini untuk berkenalan dengan bapak, secepatnya pak! Mungkin
minggu depan... ah tidak... lusa? atau besok pak! Karena Kejora sedang liburan
panjang disini” Teguh berceloteh sambil menikmati angin di bawah pohon akasia.
“Hmmm... Seandainya
bapak masih hidup, mungkin bapak akan bangga karena dapat melihat hasil
pekerjaan saya yang membuat kampung kita ini semakin subur tanpa kekurangan air
dengan saluran air yang dulu bapak
gambarkan. Dan saya minta doa restu untuk meminang gadis cantik ini ya pak”
ucapnya sambil mengelus batu nisan yang dihadapannya sambil melihat foto Kejora
kekasihnya.
“Maafkan saya pak,
andai saya tak terlambat untuk memindahkan bongkahan batu itu, mungkin bapak
tak akan terkena runtuhan dan dapat mendampingi saya dalam kemajuan kampung
ini” Ujar Teguh sambil mengusap air mata.
“Oke deh pak, hari
semakin gelap, saya pamit pulang... Ibu pasti akan khawatir dengan saya. Saya
heran dengan Ibu masih menganggap saya sebagai bocah kecil padahal umur saya
sudah hampir menginjak kepala tiga, hahahahaa...” tawa Teguh memecahkan
kesunyian komplek Makam Desa Tanjungsari.
Dengan langkah santai
Teguh meninggalkan makam ayahnya. Dia yakin akan mencapai impian membuat
kampungnya menjadi subur setelah dihadapkan kemarau panjang yang membuat para
petani sulit untuk memanen hasil padinya dan tentunya meminang gadis impiannya
yang tentu saja sangat cantik seperti Laudya Cintya Bella bahkan lebih cantik
dari artis yang mulai berhijab itu.
Malam Sunyi Mengharapkan Lailatul Qadar, 20150707